sEgAlaNya kU tEriMa

salam..afie nk kongsi sesuatu.tp kalo korg baca mesti pening coz ayat yang die gunakan terlalu sastera..tp banyak yang tersirat dari yg tersurat..

renungan bersama...



Pasti Bahagia Bila Ada Cinta

Ia tua, bahkan buruk laku dan rupa. Sementara sang istri tak hanya cantik jelita. Segala yang tampak sungguh mempesona. Tutur kata mesra, perhatian, penuh kasih sayang serta cinta. Tak heran, semua itu jelas mengundang beribu tanda tanya.

Sementara, kisah lain tak urung pula membuat rasa heran mencuat. Ketika laki-laki kaya dan tampan tersebut ternyata mantap menjalani sebuah tekad. Padahal, baru saja keraguan itu sesaat menyergap hatinya saat melihat seorang perempuan yang sungguh tak sepadan. Namun, segera dibuatnya sebuah keputusan besar. Sepenggal hati kini telah bertemu dengan pasangan yang dijanjikan.

Kedua biduk pun dikayuh dalam mahligai cinta. Bahagia, mengarungi samudera kehidupan. Berbilang usia pernikahan membuat mereka semakin tampak mesra. Bertambah guratan keriput juga tak mengurangi rasa sayang diantaranya. Bahkan setiap keluarga itu utuh sepanjang hidup mereka.

Sungguh!!!

Keajaiban cinta kembali menakjubkan manusia. Jika nalar yang digunakan untuk menilainya, maka itu tiada guna. Karena cinta pasti menyatukan hati yang berserakan. Apa pun jua rupa dan laku pemiliknya. Memang, seperti begitulah adanya cinta. Pribadi-pribadi yang mengagumkan ternyata lahir dari cinta.

Mungkin cinta mereka tak setara di pandangan manusia. Tetapi, pelaku cinta pasti mengharapkan ganjaran yang teramat sangat berharga dari Sang Pemiliknya.

Bukankah surga adalah sebuah janji atas ketaatan seorang istri kepada suaminya? Itulah yang diharapkan perempuan cantik tersebut ketika berkhidmat kepada sang suami yang buruk laku dan rupa. Serupa pula yang dirasakan laki-laki kaya dan tampan. Jiwanya senantiasa nyaman karena aliran kebaikan yang dilakukan oleh pasangannya. Mengalir, deras, berlimpah, menuju sebuah muara, cinta.

Begitulah, kisah cinta mereka ternyata berbuah bahagia. Segala kekurangan yang ada ternyata menumbuhkan kebesaran jiwa. Keikhlasan itu membuat hati lapang menerima sebagaimana apa adanya. Jikalau pun ada air mata yang mengalir, itu adalah tanda kearifan. Tawa yang berderai tentu pula karena sesaknya dada dengan suka cita.

Segala kebaikan terangkum dalam laku dan kata. Tak heran seluruhnya menghembuskan aura cinta. Benar, bila ada cinta, bahagia pun purna.

ALlahu a'lamu bish-shawaab.

*MERENGKUH CINTA DALAM BUAIAN PENA*
Al-Hubb FiLlah wa LiLlah,

Abu Aufa



0 Responses